Jumat, 03 Januari 2014

Hijab, Sebuah Panggilan Iman atau Hanya Sekedar Mode (1)


Ilustrasi(Selfie). Anggita, Lia dan Nadine tengah
ber-selfie ria dengan hijab favorit mereka. (Comm/hfd) 
Malang –Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka (QS. An-Nuur [24]: 31)

Ayat diatas merupakan landasan bagi kaum wanita untuk menutup auratnya. Hal itu juga yang menjadi landasan bagi Hijabers Community daerah Malang. Seperti yang telah diungkapkan oleh Anggun, salah satu anggota Hijabers Community daerah Malang kepada Majalah Komunitas. “Komunitas ini berangkat dan didasari oleh Al Qur’an surat An-Nuur, jadi setiap kegiatan yang kami lakukan harus didasari oleh Al Qur’an,” ungkap Anggun.

Saat ditanya oleh Majalah Komunitas mengenai komunitas hijaber yang kini mulai berkembang pesat dan menjadi sebuah trend baru di kalangan perempuan muda, Anggun berpendapat hal tersebut merupakan hal yang baik karena sesunguhnya agama mewajibkan untuk berhijab. Namun yang ia sesalkan adalah esensi dari penggunaan hijab itu sendiri sekarang banyak yang melenceng dari apa yang diungkapkan QS. An-Nuur [24]: 31. Anggun berpendapat bahwa kini hijab hanya dijadikan sebagai mode saja, mereka yang berhijab kadang melupakan fungsi dari hijab itu sendiri. Kebanyakan kaumwanta jaman sekarang berpenampilan hijab namun pakaian sangat ketat dan bahkan memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya. “Kadang itu saya ketawa karena miris melihat kebanyakan wanita jaman sekarang bermahkota hijab, namun seluruh lekuk tubuhnya tampak jelas,” ungkap mahasiswi yang kini sedang menempuh studinya di salah satu perguruan tinggi swasta tersebut.

Apa yang diungkapkan oleh Anggun ternyata berbanding lurus dengan apa yang telah ditemukan oleh Majalah Komunitas di lapangan. Majalah Komunitas telah mengumpulkan data-data dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Malang dan menemukan jawaban yang bervariasi mengenai alasan berhijab. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu sumber yang tidak bersedia diungkap namanya, ia mengutarakan bahwa alasannya memakai hijab hanya untuk mengikuti trend. Ia berhijab karena melihat teman-temannya berhijab. “Kelihatan lebih modis, bosen kalau pakai yang terbuka (pakaian.red) terus. Lagian dengan hijab kan lebih kelihatan alim,” ungkapnya kepada Majalah Komunitas. Majalah Komunitas juga berhasil mewancarai salah satu sumber yang mengungkapkan bahwa alasannya berhijab karena pacarnya. “Disuruh pacar saya, katanya saya kelihatan lebih cantik jika memakai hijab,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebut namanya. Ia juga menambahkan alasan untuk memilih baju yang tertutup tapi ketat karena ia ingin tetap tampil seksi dengan balutan hijabnya. “Biar tetap kelihatan seksi tapi alim,” tambahnya dengan tersenyum simpul. Namun tidak sedikit pula ada diantaranya mereka yang memakai hijab murni karena alasan agama. Seperti yang diungkapkan oleh Nikmah (20), “Karena islam sudah mengajarkan kaum wanita untuk berhijab”. Ia juga menambahkan bahwa tidak sepantasnya auratnya diumbar untuk kaum adam yang belum menjadi mahramnya. “Tubuh ini murni milik suami saya kelak, jadi saya tidak pantas untuk memberikannya kepada orang lain,” tambah mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta tersebut. (.hfd)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes