Minggu, 29 Desember 2013

coferONE Malang, Gunakan Ponsel sebagai Pengganti DSLR

Model. Anggota coferONE tengah melakukan sesi pemotretan model dengan kamera ponsel. (Comm/MN)
Malang-coferONE merupakan salah satu komunitas fotografi di Indonesia. Namun alat yang digunakan sebagai kamera adalah ponsel. coferONE merupakan kepanjangan dari Community Photography Camera Phone atau dengan kata lain coferone merupakan wadah fotografi dengan kamera ponsel di Indonesia. Didirikan pertama kali oleh Marken Nainggolan pada tanggal 06 November 2011. Hingga kini anggotanya telah mencapai lebih dari 3.600 yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satunya Malang

coferONE Regional malang terbentuk berdasarkan inisiatif dari member coferONE yang bernama wita dan dadang. Pada awal bedirinya coferone malang hanya beranggotakan 5 orang. 2 berasal dari Malang dan 3 datang dari Surabaya. "Dulu awal terbentuk cuma ada 5 orang,mungkin karena kurang promosi," terang wita. Untuk menambah anggotanya maka dilakukanlah promosi melalui status facebook pribadi dan bekerjasama dengan group android malang.

Setelah promosi berjalan lancar dan anggota semakin bertambah.  Pengurus lalu berinisiatif membentuk Group Whatsapp CoferONE Malang, group ini bertujuan sebagai sarana komunikasi bagi para member yang ada di group Facebook untuk berbagi ilmu tentang teknik fotografi ponsel secara detail.

Saat ini coferONE Regional Malang sering mengadakan kegiatan mini pameran di car free day. Tujuan dari kopdar dan pameran kecil-kecilan kali ini bukan hanya sekedar berkumpul atau hunting dengan rekan-rekan yang seperti biasanya tetapi juga mengenalkan kreasi fotografi ponsel kepada masyarakat kota Malang. "Sekarang kami selalu membuka stand di CFD, alhamdulillah respon dari masyarakat cukup bagus," ungkap dadang

Atas jerih payah dari para pengurus, coferONE regional Malang kali inipun mendapat apresiasi dan tanggapan yang begitu positif dari warga sekitar. Untuk kedepannya coferONE regional Malang berharap anggotanya semakin bertambah banyak dan menjadi pioneer dari seni fotografi ponsel di Malang. (.hfd)

Cosuki Cosplay Satu-Satunya di Jawa Timur

Malang-Malang selain dikenal sebagai kota pendidikan, dikenal juga sebagai kotanya anak muda kreatif. Banyak kumunitas-komunitas lahir di kots bunga ini. selain itu fashion di Malang sudah sangat berkembang pesat, banyak juga komunitas fashion yang berkembang seperti hijabers, costum dan cosplay. Salah komunitas cosplay paling dikenal dikota malang adalah COSUKI. Cosuki berdiri pada 22 Mei 2007, dan merupakan satu-satunya komunitas cosplay di Jawa Timur.
Ilustrasi. Salah satu jenis kostum cosuki cosplay. (Dok Pribadi)
Cosuki merupakan suatu wadah bagi para cosplayer di Malang dan sekitarnya untuk menyalurkan inspirasi, apresiasi dan kreatifitas dalam hal berkostum dan bercosplay. COSUKI adalah komunitas independen bagi para penggemar budaya populer Jepang , terutama cosplay , di Malang , dan sekitarnya. . Cosplay sendiri adalah suatu bentuk budaya populer Jepang dalam bentuk karakter permainan Roleplaying anime , manga , tokusatsu , dan lain-lain dalam bentuk nyata (diperankan oleh manusia ). Cosuki cosplay ini tidak hanya terbatas padah tokoh Jepang saja, tetapi juga barat dan cosplay lainya.

Untuk saat ini, cosuki mempunyai sekitar 50 anggota, yang setiap minggunya mengadakan rapat setiap hari rabu jam 4 sore di Sasana Budaya, UM. Untuk saat ini Cosuki dikepalai oleh Andi,Taqi sebagai humas, Fatha sebagai bendahara dan Kudo sebagai Admin. Syarat jika anda ingin bergabung di Cosuki Cosplay ini adalah tidak mempunyai batasan usia, maupun gender dan mempunyai niat untuk bercosplay atau langsung saja hubungi no 0857 4950 2010. Atau langsung buka website Cosuki di http://cosuki.deviantart.com/, http://www.cosuki.co.cc dan http://cosuki.indonesianforum.net. Untuk kedepanya Cosuki berharap dapat menjadi wadah bagi cosplayer-cosplayer di kota malang dan sekitarnya untuk menyalurkan aspirasi dan kreativitas dalam berkostum. (SRO/NET)

Sabtu, 28 Desember 2013

Kodewe, Geser Kaum Adam Dalam Hal Menggebuk Drum

Semangat. Meskipun tenaga cewek para anggota Kodew tetap bisa membuktikan bahwa bermain drum bukan cmn urusan cowok. (Kodew/Dok.Pribadi)

Malang-Posisi penggebuk drum atau drummer sebuah band selalu identik dengan kaum adam. Namun paradigma tersebut seakan berubah 180 derajat pada saat ini. Keberadaan drummer kaum adam mulai tergeser oleh kaum hawa yang tak kalah lihai dalam menggebuk drum. Hal tersebut tercermin pada beberapa band tanah air yang memilih sosok perempuan di posisi drummer, seperti Setia, She, dan Dot.

Kegandrungan kaum hawa dalam menggebuk drum juga mulai mewabah di Malang. Seperti band Girl Fight. Dulu, di grup tersebut terbesit nama seorang dara cantik di posisi drummer. Della Rusita Devi, perempuan kelahiran 8 Desember 1992 itu selalu menjadi pemanis panggung kala Girl Fight pentas. Selain itu, masih banyak band indie asal Malang yang memiliki drummer cewek.

Karena mulai menjamurnya kaum hawa yang memiliki keahlian menggebuk drum, pada 2007 di Malang terbentuklah sebuah komunitas drummer yang anggotanya khusus perempuan. Tujuannya tentu, untuk sarana berkumpul para kaum hawa yang jadi drummer band. Nama komunitas itu adalah Kodewe yang merupakan kependekan dari Komunitas Drummer Wedok.

Komunitas ini awalnya dimotori oleh tiga drummer perempuan. Salah satunya adalah Della Rusita yang tak lain adalah mantan drummer Girl Fight. “Dulu kami pilih nama Kodewe karena ada kata wedok (perempuan) untuk menandakan bahwa komunitas ini berasal dari Malang,” ungkap Della.

Berdirinya komunitas ini ternyata sukses meruntuhkan ego para drummer perempuan yang sebelumnya cukup tinggi. Bahkan, lebih dari 30 perempuan bergabung di komunitas ini pada tahun pertama terbentuk. “Awalnya ya susah waktu ngumpulin temen-temen drummer cewek. Tapi setelah kami jelaskan ada komunitas ini, mereka langsung gabung,” ujar Della, yang tak lain putri Dwi Cahyono konseptor Festival Malang Kembali dan pemilik RM Inggil.

Mengarahnya komunitas ini sebagai ajang menambah pengetahuan tentang seluk beluk nge-drum membuat anggotanya jadi lebih banyak. Sebab, kaum hawa yang awam dan belum tmengerti apapun tentang dunia drum juga ikut bergabung lantaran tertarik untuk bisa ngedrum. Mulai dari cara megang stik sampai ngrawat drum. Komunitas ini juga sering menggadakan coaching clinic di base camp yang ada di Jalan Soekarno-Hatta 18, Kota Malang. Gimana menurut kamu commers girl?tertarik?. (MN)

Handoyo, Berjuang Mempertahankan Warisan Budaya Lokal Ditengah Derasnya Arus Modernisasi (2-Habis)

Sabar. Handoyo nampak sabar mengajarkan tarian topeng malangan kepada anak-anak, Minggu (29/12/13). (Comm/hfd)


Bekerja Demi Sebuah Amanat
Malang-Selama melatih, Handoyo tidak mematok tarif alias gratis. Ia sengaja melakukan hal ini karena ia mengaku kesulitan mendapatkan orang yang memiliki kepedulian untuk belajar tari Topeng Malangan, apalagi ditengah era globalisasi seperti sekarang ini. “Sekarang itu jamannya sudah berbeda, anak-anak lebih suka bermain playstation daripada harus capek-capek belajar tari Topeng Malangan,” kata pria berusia 34 tahun ini. Ia juga menambahkan bahwa tingkat kesulitan yang tinggi dalam mempelajari tari Topeng Malangan merupakan salah satu faktor mengapa generasi muda enggan untuk mempelajari kesenian ini. Atas dasar itulah Handoyo membebaskan biaya pelatihan agar membuka peluang bagi siapa saja yang mau belajar kesenian Topeng Malangan.

Karena digratiskan, maka Handoyo beserta keluarganya yang harus menutupi biaya operasional sanggar. Dulu, ia mengaku sempat mencari pekerjaan tambahan untuk menutupi biaya operasional sanggar karena penghasilan dari hasil penjualan topengnya masih belum cukup untuk menutupi biaya operasional sanggar. “Dulu itu masih sepi pembeli, jangankan untuk menutupi biaya sanggar untuk makan aja kadang masih tidak cukup,” ucap Handoyo dengan senyum

Namun sekarang, ia sudah bisa sedikit bernafas lega sebab tingkat permintaan kerajinan topeng malangan terus meningkat. Baik untuk aksesori hotel, perhiasan rumah hingga souvenir. Fakta ini menunjukan bahwa kerajinan topeng malangan mulai disukai banyak orang. “Alhamdulillah, sekarang mulai ramai pesanan, mulai dari keluarga sampai kalangan bisnis. Hal ini membuat kami semakin bersemangat untuk melestarikan kesenian ini,” tambah Handoyo

Dari hasil penjualan topeng malangan, Handoyo rela menyisihkan sebagian untuk biaya operasional sanggar. Disamping mengadakan pelatihan, Handoyo juga mengadakan pementasan yang bernama Gebyak Senin Legi. Sesuai dengan namanya, pementasan tersebut diselenggarakan setiap malam senin legi. Sebab senin legi dianggap sebagai hari sakral lahirnya dukuh Kedungmonggo.

Pementasan tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para siswa Asmoro Bangun yang telah rela berlatih tari topeng malangan. Dengan adanya pementasan, diharapkan motivasi tiap siswa untuk belajar akan meningkat sebab mereka akan dilihat oleh warga sekampung dalam satu panggung besar.

Berkat konsistensinya, saat ini mulai banyak wisatawan lokal maupun asing yang datang ke sanggar Asmoro Bangun, untuk belajar atau sekedar berapresiasi. Handoyo berharap kedepannya ada kerjasama yang solid antara pemerintah, pekerja seni serta masyarakat Malang Raya untuk melestarikan kesenian Topeng Malangan. Sehingga Topeng Malangan akan terus melekat sebagai warisan budaya Malang Raya ditengah gempuran arus modernisasi.(.hfd)

Klik disini Untuk Melihat Video Liputan

Jumat, 27 Desember 2013

Handoyo, Berjuang Mempertahankan Warisan Budaya Lokal Ditengah Derasnya Arus Modernisasi (1)

Ilustrasi. Topeng Malangan merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Kota Malang. (AsmoroBangun/bangunasmoro.blogspot.com)

Orang asing mengakui bahwa negara kita memiliki warisan budaya yang luar biasa, maka hargailah kesenian bangsamu, baru kalian boleh mempelajari kesenian bangsa lain - Handoyo 2013 

Malang-Menyandang cucu dari seorang maestro seni topeng malangan Alm. Mbah Karimun, merupakan beban tersendiri bagi seorang Tri Handoyo. Pria kelahiran 3 Maret 1978 ini mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menjaga dan melestarikan kesenian topeng malangan di tengah derasnya arus modernisasi.

Handoyo mengaku memiliki beban moral tersendiri ketika Almarhum Mbah Karimun memberikan kepercayaan kepadanya agar meneruskan perjuangan untuk melestarikan kesenian topeng malangan. Khususnya di daerah Kedung Monggo, Pakis Aji, Kabupaten Malang. “Saya selalu ingat pesan dari almarhum kakek saya, bukan harta ataupun benda yang beliau wariskan melainkan kesenian topeng malangan, untuk itulah saya dan keluarga selalu berusaha untuk terus melestarikan kesenian ini,” ujar Handoyo.

Handoyo sendiri merupakan satu-satunya cucu dari Alm. Mbah Karimun yang mewarisi ilmu kesenian Topeng Malangan. Ia sudah mewarisi hampir semua keahlian yang telah ditularkan oleh Alm. Mbah Karimun. Mulai dari membuat kerajinan Topeng Malangan hingga menari Topeng Malangan. Bekal itulah yang membuat Handoyo memiliki kepercayaan dalam menjaga dan melestarikan seni Topeng Malangan.
Handoyo. Handoyo ketika diwawancarai oleh komunitas, Sabtu (28/12/13). (Comm/hfd)

Sebelum meninggal dunia, Alm. Mbah Karimun sempat mati-matian membangun sanggar kesenian topeng malangan, Asmoro Bangun yang terletak di daerah Kedung Monggo, Pakis Aji, Kabupaten Malang. Handoyo menceritakan tujuan utama Alm. Mbah Karimun membangun sanggar kesenian Asmoro Bangun adalah sebagai wadah bagi anak cucunya dan warga sekitar sanggar untuk melestarikan kesenian topeng Malangan. Beliau berharap dengan adanya Sanggar Asmoro Bangun, minimal anak cucunya dan masyarakat kedungmongo masih dapat melestarikan kesenian Topeng Malangan, jika pada suatu saat nanti, sudah tidak ada lagi orang khususnya masyarakat Malang yang peduli terhadap kesenian topeng Malangan.

Kini tinggal Handoyo beserta keluarganya yang sampai sekarang masih berusaha menghidupkan sanggar Asmoro Bangun. Setiap minggu pagi, Handoyo selalu melakukan pelatihan tari Topeng Malangan di sanggar tersebut. Kebanyakan siswanya adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Klik disini Untuk Melihat Video Liputan

Kamis, 26 Desember 2013

Stasion, Komunitas Startup Kota Malang

Logo. Logo Stasion Komunitas Startup Malang. (Stasion/Dok.Pribadi)
Malang-Comers , bagi and ayang menukai dunia digital, recomendasi untuk anda untuk bergabung dengan komunitas startup Malang (STASION). STASION dibentuk pada 26 Maret 2011 oleh para enterpreniur yang mempunyai niat dan passion dalam bisnis dan teknologi yaitu, Amar Alpabet Revandi M, Agung Firdaus, Meru Vipasana, Rizki Yuniar dan Arie Putri.

Visi dan misi dari STASION sendiri adalah Mencetak 100 perusahaan startup aktif di kota Malang pada tahun 2013, Menjadi hub antara investor dan entrepreneur di kota Malang untuk mendapatkan peluang berkolaburasi bersama, Mengajak pemerintah, universitas, media dan masyarakat untuk berkolaburasi memajukan dunia teknopreneur di Indonesia dan khususnya kota Malang. Untuk Commers yang berminat bergabung di STASIOn, syartanya sangat muda, yaitu terbuka untuk umum, baik entrepreneur maupun non-entrepeneur yang mempunyai passion di dunia bisnis digital/teknologi. Kegiatan rutin yang sering dilakukan komunitas ini adalah meetup internal setiap bulan, meetup untuk umum, serta workshop yang bisa diikuti oleh masyarakat umum juga. Harapan kedepanya STASION adalah semakin tumbuhnya semangat membangun komunitas digital di Indonesia, maka akan semakin menggairahkan industri digital di Indonesia. (ES)

Scooter Community Malang

Logo. Logo resmi PAVEAR. (Net/Dok.Pribadi)
Malang-Scooter Community Malang merupakan salah satu dari 27 perkumpulan penggemar Vespa (Scooter club) yang ada di wilayah Kota Malang, perkumpulan ini berdiri pada 7 Juli 2007 dimana sebagai wadah bagi para penggemar scooter di Kota Malang.

Dilatar belakangi pada tahun 2001 dengan berdirinya PAVEAR (Paguyuban Vespa Arema) yang merupakan basis dari MALVES (Malang Vespa). Klub ini berkembang dengan anggotanya berada di kawasan malang raya terutama daerah malang selatan (kebonagung, pakisaji, dan kepanjen) merupakan awal mula klub SCM, sebenarnya sudah cukup solid dalam membangun hubungan baik secara intern maupun ekstern.

Namun ada beberapa kendala yang menjadikan klub ini vakum dan kurang eksis lagi. 2 tahun kemudian, PAVEAR berganti nama menjadi SPACK sebagai usaha untuk tetap eksis walaupun harus mengubah nama klub, cukup banyak animo masyarakat yang sangat tertarik dan menjadi member pada klub ini. Dari kalangan muda sampai tua, ternyata tidak membuyarkan semangat mereka untuk tetap maju dan terus berkecimpung dalam dunia scooter terutama kawasan malang selatan.

Dengan perjalanan yang cukup singkat seperti klub terdahulu, ternyata SPACK juga mengalami beberapa kendala intern, yaitu adanya kesalah pahaman pemikiran ke depan antara ketua dan para anggotanya. Sehingga klub ini berjalan secara monoton (misal seperti masalah Touring, pendanaan, serta visi misi yang masih abstrak). Sehingga tak dapat dihindari lagi klub ini menjadi vakum dan kurang berfungsi lagi seperti mestinya. Selang waktu yang lama membuat para pecinta vespa malang selatan ini tidak membuyarkan niat mereka untuk tetap berscooter.

Dengan diawali oleh 7 orang yang ingin mengembalikan keadaan seperti dulu, membuat klub ini berganti nama lagi menjadi Scooter Community Malang. Berkumpul setiap Malam minggu dengan home base utama beserta sekretariat mereka di Jl. S Supriyadi Malang tepatnya samping rumah Bapak. Paelan (kecamatan Sukun- Depan kantor pegadaian sukun malang). Seiring berjalannya waktu, ternyata SCM membuahkan hasil dengan bertambahnya jumlah anggota mereka, dari kawasan malang selatan hingga sampai lawang (SUREM) dan sukorejo ` (DOMESS). Dan pada tahun 2009, SCM berpindah tempat sekretariat di Jl. Kol Sugiono No. 238 Malang (Gadang – Rumah Bapak Hadi) home base di Jl. Basuki Rahmad kayu tangan (depan Bank Mandiri Syariah). Dan sampai saat ini keberadaannya masih utuh dan tetep ‘guyub’ dengan mengusung semangat dari klub terdahulunya yaitu : Kerukunan Dan Kebersamaan Pecinta Vespa. ( ES )

GENJI COMMUNITY

Pose. Para anggota Genji tengah berpose di halaman parkir matos
(Genji/Dok.Pribadi)
Malang- Genji Community adalah salah satu komunitas pecinta otomotif di kota Malang. Dimana anggota genji Comunity adalah pengguna mobil Honda Jazz yang tinggal di kota Malang. Kesolidtan semua anggota Genji dalam segala kegiatan yang dilakukan membuat semakin erat hungbungan mereka.

Genji Community berdiri pada tahun 2009, yang berawal dari sering berkumpulnya enam pengguna mobil Honda Jazz yang memiliki hobi, visi dan misi yang sama, maka terbentuklah Genji Communy. Makna Genji sendiri yaitu singkatan dari GE yaitu kode produksi dari Honda Jazz.

Dengan bergulirnya waktu, anggota Genji Community semakin bertambah tiap tahunnya. Ditahun 2013 ini anggota Genji sudah delapan belas anggota, yang berasal dari berbagai latar belakang, dari mahasiswa, karyawan bank, dan pengusaha hingga polisi. Tetapi dengan bergulirnya waktu Genji Community berganti nama menjadi Genji Community Chapter Malang.
Genji Community Chapter malang mempunyai tujuan untuk mempererat persaudaraan antar sesama anggota. Meskipun salah satu dari anggota Genji telah menjual mobilnya, tapi Genji Community chapter tetap berkumpul bersama, tanpa ada kesengganggan antar anggota.

“Kami tetap menerima anggota kami, meski anggota tersebut telah menjual Honda New Jazznya, sehingga silahturahmi tetap terjalin.” papar Vanix Ritonga, Ketua GENJI Community Chapter Malang. Kegiatan internal maupun eksternal digelar pada berbagai kesempatan. Kopdar rutin dilakukan tiap malam Minggu di sekitar Jalan Soekarno-Hatta atau di Cafe De Pans, kawasan Simpang Balapan.

Tidak hanyak berkumpul dan berdiskusi tentang otomotif saja. Genji Community chapter memiliki kegiatan sosial yang dilakukan secara ruti tiap tiga bulan sekali. Baksos, pemberian berupa uang dan kebutuhan pokok di panti asuhan. Kegiatan tersebut dilakukan secara bergulir di sekitar kota Malang.
Untuk menjadi anggota komunitas ini tidaklah sulit, yang pasti harus memiliki Honda New Jazz dan mengikuti pertemuan rutin selama dua kali. GENJI Community Chapter Malang anti narkoba dan tidak mengharuskan anggotanya untuk memodifikasi mobilnya. Bagi ingin bergabung di komunitas ini maka cukup datang di sekretariatan Genji di Sidodadi Jln. Rays Tlogomas 6 Malang (MN)

Sekretariat
GENJI Community Chapter Malang
Sidodadi Auto Body Repair and Paint
Jalan Raya tlogomas 6 malang
Tlp. 0341 553235

Rabu, 25 Desember 2013

CSD, Dari Kampus Menuju Superstar

Energik. Anggota CSD tampil energik ketika tampil disebuah panggung acara beberapa waktu lalu. (Comm/SRO)

Malang – Banyak sekali komunitas Dance di kota Malang. Tetapi Channel Star Dance adalah salah satu Club Dance yang penuh dengan prestasi. Sebuah Club Dance yang berasal dari kota Malang, yang beranggotakan anak-anak muda ini bernama Channel Star Dance (CSD). Awal mula nama CSD berawal dari kata Vague yang beranggotakan orang yang sudah tua. Dan kata Latar yang berangggotakan anak muda. Kemudian nama Vague berganti nama menjadi Star. Setelah berselangnya waktu, Star mendapatkan banyak Job dan Channel, akhirnya muncullah kata Channel yang kemudian digabung menjadi Channel Star Dance.

Club dance yang berdiri sejak Februari 2008 ini selalu menyempatkan waktunya untuk latihan seminggu minimal 2 hari. “Kita selalu menyempatkan waktu untuk latihan, ya 2 hari dalam seminggu,” ungkap Fajar Setiawan yang akrab dipanggil Fafa.

Dalam setiap latihan, yang selalu dilakukan CSD adalah latihan kedetailan, power, harmonisasi, gym nastic dll. Karena kerajinan dan kekompakannya, CSD mempunyai banyak prestasi dalam waktu dekat ini. Juara 3 even Honda Beat Tulungagung, juara 2 even Honda Beat Malang, juara 2 Latulip Malang, juara 1 cover Gangnam Style, dan masih banyak lagi.

Club Dance yang beranggotakan anak muda ini mempunyai prinsip “ kalau ada Dancer yang baik, kenapa CSD tidak bisa !!! dan CSD pasti bisa.” Dari prinsip itulah CSD dapat membuktikan dan mampu menjadi Dancer yang berprestasi. Terbukti para anggotanya sangatlah rajin mencari reverensi dance dari dalam maupun luar negeri. Dan dari situlah CSD mampu menjadi pemenang pada setiap pertandingan.

Untuk kedepanya CSD ingin semakin mengembangkan sayapnya, semakin maju, terkenal dan regenerasi harus terus berjalan. “ harapan kedepanya tentu saja kami ingin semakin maju, terkenal dan regenerasi tidak boleh putus,” ungkap Faris salah satu mahasiswa UB FIA Bisnis. (SRO)

Kreatip-Primitip Rosokcraf




Pose. Anggota Rosokcraft berpose memerkan hasil karyanya di sebuah stand CFD (Car Free Day) Malang. (RosokCraft/Dok. Pribadi)
Tiada yang tak berguna didunia ini, semua memiliki manfaat jika kita terus berpikir kreatif dan inovativ - M-Comm


Commers tentu sudah sangat familiar dengan korek gas,namun taukah kamu jika korek gas ditangan orang-orang ini bisa menjadi sebuah maha karya yang fantastis? Ya mereka adalah komunitas kreatip-primitip (Rosokcraft.), komunitas yang menggeluti seni instasi yang terbuat dari korek gas bekas.

Para anggota Rosokcraft sangat ahli dalam menyulap korek gas menjadi miniatur motor, replika hewan, becak, dan aneka benda unik lainnya. Nama Rosokcraft sendiri diambil dari kata Rosok (tukang rosokan bekas) karena bahan baku yang mereka pakai berasal dari korek gas bekas yang mereka dapat dari tukang Rosok. Sementara kata “Primitip” diambil dari sebagian dari anggotanya yang merupakan kaum “Primitif” atau ndeso.

Tanggal berdirinya Rosokcraft sendiri belum diketahui secara pasti, namun Okta Deddie, sang pendiri, sudah sejak 2 tahun yang lalu mencoba membuat karena melihat korek api yang sudah tidak terpakai berserakan di kamar. Ia akhirnya iseng memreteli korek tersebut dan dirakit seadanya. Dari situ mulai timbul rasa penasaran dan "kecanduan" karena semakin detil karyanya maka semakin seru. Okta akhirnya menambahkan berbagai ornamen untuk mempercantik karyanya, misalnya skotlet, cat, lampu LED, karet sil tabung elpiji, kabel, dll.

Akhirnya, tetangga kampungnya yang sering main kerumahnya tertarik ingin belajar dan menyumbang ide baru untuk membuat model lain. Mereka tetap berpegang teguh pada prinsip bahwa semua bahannya adalah barang bekas.

Hasil Karya. Anggota Rosokcraft berhasil menyulap korek gas bekas menjadi sebuah mahakarya vespa mini. (RosokCraft/Dok. Pribadi)


Rosokcraft pernah memamerkan karyanya di Festival Malang Kembali 2012. Respon yang diberikan pengunjung juga cukup baik. Para pengunjung banyak bertanya apakah karya mereka dijual, berapa harganya, bagaimana membuatnya, berapa lama membuatnya, kumpulnya dimana, dan masih banyak lagi. Bahkan, banyak juga anak-anak kecil merengek ingin membeli karya mereka.

"Kami berpikiran meskipun sebagian dari kami primitif/ndeso, tapi kami bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bernilai seni bahkan bernilai jual,karena latar belakang profesi dan pendidikan tidak menyurutkan teman-teman untuk berkreasi (ada sebagian dari kami berprofesi sebagai pengangguran, kuli bangunan, tukang aspal, buruh karoseri, penjaga toko). Semoga dari sampah bisa jadi rupiah. Amin.... Itulah harapan kami", Tutur Okta Deddie selaku ketua Rosokcraft.

Mereka pun membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin belajar atau sekedar main-main ke basecamp mereka. Mereka biasanya berkumpul setiap Minggu di Car Free Day. (MN)

Basecamp:
Jl. Imam Bonjol II/458 RT.04 RW.03 Karangjati, Ardimulyo-Singosari-Malang
Facebook: “ Komunitas Kreatip-Primitip Rosokcraft Malang”.

Game Online, Sebuah Fenomena Baru di Era Modern (3-Habis)

Dampak Psikologis Game Online

Malang –Telah banyak penelitian yang dilakukan tentang pengaruh game ini terhadap anak- anak. Dan tentunya memberikan hasil yang positif dan negatif. Berikut informasi pengaruh game bagi anak menurut para peneliti yang telah dirangkum dari beberapa sumber.
Ilustrasi (Tidur). Saah satu dampak dari game online adalah kurang tidur
(Comm/hfd) 

  • DAMPAK POSITIF


  1. Menurut Salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson, menyebutkan bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar mereka
  2. Menurut beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Menurut mereka, Anak yang bermain video game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca dan matematika.
  3. Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan tensi darah pun akan menurun.
  4. Bermain game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan.

Walaupun game dinyatakan dapat memberikan dampak positif bagi anak, para ahli tetap menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama dalam memainkan game.
Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak anak.
  • DAMPAK NEGATIF


  1. Menurut Profesor Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan Media Research Lab di Iowa State University, Ames, Anak-anak kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah mereka akan turun.
  2. Douglas juga menyebutkan menyebutkan kelamaan bermain video game menimbulkan risiko anak terkena masalah konsentrasi dan hiperaktif dua kali lebih tinggi. Sedangkan ketika mereka berhenti dari kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia sosial akan menjadi lebih baik.
  3. Ada juga pengaruh negatif untuk kehidupan sosial anak jika terlalu sering bermain games apalagi game online, adalah waktu anak bersama teman dan keluarga menjadi renggang karena pergaulan hanya di sekitar game online saja bukan di lingkungan nyata.
  4. Jika terbiasa hanya berinteraksi dengan game membuat anak menjadi tertutup dan sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.
  5. Aktivitas game on-line merupakan akses terbanyak yang berbahaya bagi perkembangan anak dan remaja setelah akses konten-konten pornografi. Jika konten pornografi, oleh pemerintah dianggap berbahaya, maka games on-line merupakan akses yang legal, bahkan beberapa penyedia layanan internet, menyediakan khusus untuk konten khusus games on-line.
  6. Ketergantungan pada aktivitas nge-games. Bahkan banyak anak, yang sengaja menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain games on-line. Ketergantungan pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Sebagian pengguna games mengatakan bahwa, games bisa mengasah otak mereka, bagaimana harus memecahkan masalah yang ada dalam games, dan meng-upgrade kemampuan mereka setiap hari, yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pada dasarnya, kemahiran dalam games hanya karena sering mengulang-ngulang, tidak ada sisi kemapuan yang nyata yang bisa ditunjukkan dalam dunia nyata. Perlu diketahui bahwa, kita hidup dalam dunia sosial yang nyata, bukan dalam dunia maya. Penyelesaian masalah pada dunia maya, bahkan tidak bisa di praktekkan dalam dunis sosial nyata. Keahlian dalam dunia nyata adalah sebuah kehidupan yang sebenarnya. Dunia maya hanyalah sebagai sarana mempermudah dan sarana belajar, ataupun hanya sebagai sekedar sebagai sarana hiburan, bukan sebagai focus utama dalam kehidupan. Mungkin ini berbeda dengan teman-teman yang memang menjalankan bisnis secara on-line. Yang benar adalah, bisa mengatur waktu antara aktivitas nge-games dengan aktivitas dunia nyata. Jangan lari tinggalkan aktivitas dunia nyata, yang merupakan tempat utama dalam bermain games.

Intinya, sebagai sarana hiburan, game online memang tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketergantungan pada aktivitas nge-games bagi sebagian orang. (hfd)

Game Online, Sebuah Fenomena Baru di Era Modern (2)

Perjudian di Game Online

Ilustrasi (Battle). Game yang paling sering digunakan judi adalah tipe game battle,
gambar diatas sejumlah anak sedang memainkan game battle Point Blank. (Comm/hfd)
Malang –Berdasarkan data yang didapat oleh Tim Komunitas di lapangan menemukan bahwa didalam game online terdapat praktek perjudian mini. Praktek tersebut kebanyakan ditemui pada game-game yang bersifat battle atau adu strategi antar pemain. Bahkan sudah menjadi trend bagi para pemain game online. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu sumber yang tidak bersedia diungkap namanya. Ia mengaku sering taruhan dengan antar pemain. “Kadang saya kalau main sendiri itu kurang seru, makanya harus battle dan harus ada pertaruhan uang agar lebih seru,” ungkapnya. Angka taruhannya pun tak main-main, bisa mencapai jutaan rupiah jika sudah battle antar kelompok. “Kalau antar kelompok itu minimal satu jutaan taruhannya, dibagi per anggota kelompok,” ujarnya menambahkan.

Ketika ditanya oleh Tim Komunitas menganai masalah menang dan kalah, sumber tersebut pun menjawab dengan jawaban yang klise. “Kalau masalah menang kalah ya namanya judi itu tidak tentu, yang terpenting bagi kami itu adrenalin. Kalau menang syukur kalau kalah ya memang lagi sialnya,” jawabnya.

Tim Komunitas juga berhasil menemukan seorang sumber lain yang juga tidak bersedia diungkap namanya yang rela menggadaikan barang-barang pribadinya untuk menutupi hutang perjudian game online. “Laptop, handphone, camera DSLR kesayangan kini tinggal sejarah semua sudah ludes saya gadaikan,” ungkapnya dengan santai. Bahkan ia pernah diusir oleh ibu kostnya gara-gara menunggak biaya kost selama 3 bulan. “Saya sampai pernah tidur di warnet, gara-gara diusir oleh ibu kost karena uang kost selama 3 bulan saya pakai buat judi game,” tambahnya.

Game Online, Sebuah Fenomena Baru di Era Modern (1)

Ilustrasi (Asyik Nge-game). Seorang pelajar tengah asyik bermain game di salah satu warnet di Kota Malang
(Comm/hfd)

Malang –Game online sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang menyediakan fitur-fitur dengan jumlahnya sangat beragam, menimbulkan fenomena dan masalah terbaru bagi generasi saat ini. Disadari atau tidak, game online mengubah kehidupan manusia modern dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana menghibur dirinya sendiri.

Game adalah permainan. Kata game online berasal dari kata game dan online. Online adalah langsung dengan bantuan internet . Artinya, seorang pemain (player) akan bisa adu strategi dan ketrampilan dengan sejumlah pemain lain yang berada di belahan dunia yang lain.

Game online kian dinikmati oleh pemainnya, kesempurnaan teknologi grafis menjadikan daya pikatnya, memacu adrenalin para pemainnya. Suara tembakan, ledakan dan raungan pesawat, bagi para pemain, itulah musik yang mengiringi tarian jari-jari mereka di atas keyboard dan pandangan mata mereka di depan layar monitor atau laptop. Seperti yang diungkapkan oleh M. Fikri Fahmi Sulthoni (20), mahasiswa semester V Universitas Muhammadiyah Malang ini mengaku tertarik dengan game online karena melihat dari tampilan grafisnya yang interaktif. “Lihat gambarnya itu kelihatannya seru, jadi saya putuskan untuk mencoba,” ungkapnya.

Sebagai sarana hiburan, pada dasarnya game online merupakan sarana hiburan yang harganya relatif terjangkau bagi semua kalangan. Hanya cukup bermodalkan enam ribu rupiah, para pemain dapat menikmati sarana ini selama 3 jam. Namun yang jadi masalah disini adalah ketika seorang pemain ingin mencapai level tertentu maka ia harus merogoh kocek lebih dalam untuk membuat karakter gamenya menjadi lebih hebat. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.

Semua Kalangan. Game Online merupakan permainan semua kalangan, dari yang dewasa sampai anak kecil.
Terlihat Bayu, sepulang sekolah ia selalu mampir ke warnet untuk nge-game. (Comm/hfd)


Berdasarkan data yang berhasil Tim Komunitas dapat di lapangan, pemain diharuskan membeli voucher yang harganya mulai dari puluhan hingga ratusan ribu, jika ingin mencapai level selanjutnya. Seperti yang diungkapkan oleh Dwitya Binar Adityo (22), salah satu mahasiswa pergururuan tinggi negeri di Malang tersebut mengatakan bahwa ia harus mengeluarkan uang Rp 125.000,- agar dapat mengikuti sebuah battle. “Kalau di Point Blank (nama game .red) minimal harus punya voucher 125 kalau mau battle antar server,” ungkap pria yang akrab disapa Tyo tersebut. Lalu ketika ditanya oleh Tim Komunitas apakah uang tersebut mengurangi biaya hidup selama ia kuliah, Tyo menjawab dengan sedikit malu. “Kadang saya rela puasa selama seminggu, makan cuman sekali sehari,” jawabnya. Ia juga menambahkan bahwa bermain game online merupakan kepuasan tersendiri baginya. “Meskipun tidak makan sama sekalipun saya sudah cukup kenyang dengan main game, ibaratnya seperti perokok, cukup dengan seputung rokok saja sudah cukup,” ujarnya menambahkan.

Disisi lain ada yang mengatakan, game online dapat juga menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang di game online dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game online kepada orang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Eko (20), ia mengaku sudah sejak semester 2 bermain game online. Namun tidak seperti yang lainnya, ia bermain game online semata-semata hanya untuk mencari biaya tambahan selama ia kuliah. “Saya main hanya berorientasi pada bisnis, jadi tidak boleh sembarangan,” ujarnya

Dengan kelihaiannya bermain, ia sering mendapat tawaran dari pemain lain untuk membeli salah satu karakter game yang dimilikinya. “Sering teman-teman itu suka beli karakter yang saya punya,”ujar pria berpawakan gemuk tersebut. Mengenai keuntungan yang ia dapat tergantung dari karakter yang ia jual. “Tergantung mau seperti apa karakter yang ingin dibeli, harganya berkisar antara ratusan ribu sampai satu jutaan,” tambahnya. (hfd)

MALANG RUNNERS

Logo. Logo Running Man yang ada di Korea. (RunnersMalang/Dok. Pribadi)

Malang – Masuknya budaya korea di Indonesia telah mampu menghipnotis semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa. Termasuk juga pemuda-pemuda di kota Malang. Tidak hanya artis-artis dari korea yang terkenal yang memiliki penggemar, melaikan pula salah satu acara televisi asal korea pun memiliki penggemar di Malang, acara tersebut adalah salah satu tv show yang cukup dikenal yaitu Running Man.

Running Man adalah salah satu siaran tv show yang ditanyangkan tv SBS korea selatan. Acara yang didominasi dengan komedi dan games, telah mampu menyita perhatian warga korea selatan termasuk kota Malang.

Banyaknya penggemar Runner Man di Kota Malang, sehingga muda mudi membuat komunitas Runner Man di kawasan malang. Fanbase Running Man untuk wiilayah Malang ini bernama Malang Runners yang merupakan singkatan dari RUNNINGMANLOVERS. Malang Runners didirikan dengan memiliki tujuan sebagai wadah bagi penggemar Running Man se-Malang Raya dan mengadakan games yang diadopsi dari episode Running Man.

Pose. Anggota Runners Malang berpose di Taman Ijen. (RunnersMalang/Dok.Pribadi)

Komunitas Runner telah berdiri pada 1 April 2012. Mulai awal berdiri mereka sudah menggelar games yang diadakan setiap minggu pagi di jalan Ijen. Setiap games yang dilakukan selalu sukses dilakukan karena animo peserta sanggat antusias mengikutinya. Bahkan setiap minggunya anggota Runners bertambah.

Jika ingin bergabung di komunitas Runner Man dan ingin ikut serta didalam games yang selalu diadakan oleh Runner, makan bisa bergabung digrub fabook Malang Runners atau follow Twitter di @Malang Runner. (MN)

Malang Skateboard Scene

Gaya dulu coy. Anggota MSS antusias ketika tengah difoto oleh tim community. (Comm/MN)

Malang-Dunia skateboard Indonesia mampu bersaing di Asia, banyak skater Indonesia yang berprestasi di event yang boleh dikatakan berlevel internasional. ISA sebagai induk organisasi olahraga skateboard telah memberikan eksestensinya menunjang dunia skateboard Indonesia dengan pengadaan skatepark diberbagai kota di Indonesia, hasilnya skill yang dimiliki kini sudah mulai merata di kalangan skater-skater diberbagai kota, tidak lagi didominasi oleh kota Jakarta dan Bandung saja seperti dulu.

Namun sayangnya, jangkauan ISA tidak bisa menyentuh Kota Malang. Sehingga kami salah satu komunitas skate di Malang merasa sangat tertinggal dengan skater-skater kota lain. Padahal, animo masyarakat Kota Malang sangat besar sekali dengan olahraga skateboard ini. Terbukti dengan banyak diadakannya kontes skateboard dan berbagai event yang melibatkan skateboard. Di event yang berskala Nasional tidak jarang skateboarder-skateboarder Kota Malang yang berprestasi walaupun latihan hanya dengan fasilitas yang minim sekali. Akhirnya terbentuklah sebuah komunitas baru dengan nama Malang Skateboard Scane
Malang Skate Scane adalah sekumpulan pemuda dari kalangan siswa dan mahasiswa yang mempunyai hobi yang sama. Olahraga ekstrim yang berasal dari amerika serikat ini cukup digandrungi oleh kalangan pemuda di indonesia termasuk di kota Malang ini. Kita bisa katakan olah raga tersebut dengan nama Skate Board dan untuk pemainnya disebut dengan skater.

Di Malang ada enam komunitas skateboard yang diberi nama sesuai tempat dia berlatih seperti komunitas panggung, velodrom, unmuh, trunojoyo (Moscow) dan delima, termasuk juga malang Skteboard scene ini. Komunitas skateboard telah berkembang di kota Malang sejak tahun 1997 hingga sekarang. Sedangakan Malang Skateboard Scane sendiri berdiri pada tahun 2009.

Minimnya fasilitas tidak membuat penggemar skateboard tidak putus asa, meskipun hanya bisa menyalurkan hobinya dipinggiran jalanan kota malang dan berpidah-pindah tempat. Mereka terpaksa menyalurkan hobinya dipinggiran jalan karena mereka tidak memiliki tempat khusus untuk bermain skateboard. Selain menyalurkan hobinya ,komunitas Malang Skateboard Scane berkumpul untuk menjaling silaturahmi agar selalu kompak dan memiliki tujuan yang positif. (MN)

Berawal dari Jerman, Kemudian Bayern

Sejak Kecil. Reza mengaku mulai menyukai Bayern sejak ia duduk di bangku SD
(Comm/SRO)
Malang-Reza Dennyza S adalah ketua FCBFI Malang. Sejak 2002 laki-laki yang merumur 22 tahun ini menyukai FC Bayer Munchen. Ia mengaku merasa telat menyukai sepak bola. Saat kelas enam Sekolah Dasar (SD) ia menyaksikan Piala Dunia Korea Jepang, dan pada saat itu Jerman kalah berhadapan dengan Brazil, dan saat itu pula Budesliga disiarkan di televise swasta. Di saat bersamaan ia sangatlah menyukai penjaga gawang Jerman pada saat itu yaitu Oliver Khan. Dan akhirnya ia jatuh cinta dengan Jerman dan Bayer Munchen. “Saya merasa telat sebagai laki-laki untuk menyukai sepak bola. Saat itu saya kelas enam SD dan di tahun 2002 itu ada Piala Dunia di Korea Jepang. Dan saat itu pula saya melihat Oliver Khan penjaga gawang dari Jerman dan ia membela club Bayer Munchen, dari situlah saya menyukai Bayer,” ujar mahasiswa Universitas Machung Malang ini.

Sekarang ini sorotan persepakbolaan sedang gencar-gencarnya membicarakan tentang Inggis ataupun Spanyol, sedangkan jarang sekali media membicarakan tentang Tim Jerman atupun Club Bayer Munchen. Reza mengaku hal itu sangatlah wajar, karena pengemar dari club dari Inggris dan Spanyol lebih banyak. Ia bercerita bahwa teman dari FCBFI Malang membenci hal tersebut. “Teman saya sangatlah membenci hal tersebut, kenapa yang dibicarakan hanyalah Inggris atau Spanyol, Barselona, Real Madrid, Chelsea atupun MU. Sungguh hal itu sangat membosankan. Tetapi sekarang masihlah untung karena Bundesliga disiarkan di salah satu Tv swasta di Indonesia,’ ujar Mahasiswa Manajement Ekonomi ini.

Reza sangatlah giat untuk mengajak FCBFI Malang untuk ikut bergabung denganya. Ia selalu aktif dalam Sosial Media, menempelkan poster-poster, dan mengikuti kegiatan FCBFI Malang. Ia sudah sangat mengenal teman-teman FCBFI di Indonesia melalui jejaring social terutama fans dari pusat meskipun tidak pernah bertemu.

Kecintaanya kepada Bayer Muchen dilakukan dengan memakai pakaian, kaos atau jaket yang berlogo Bayer Munchen. Reza ingin komunitas FCBFI Malang bisa bertambah dan maju. “Saya ingin FCBFI Malang bisa bertambah anggotanya supaya bisa bermain food ball bersama,” ujar lelaki yang menjagokan Frank Libery ini.

FCBFI Malang dan Surabaya di Resmikan

Chers. Anggota FCBI tengah berpose di kantor Jawa Pos Radar Surabaya. Sabtu 24/11. (Comm/SRO)
Malang- Food Ball Club Bayer Fans Indonesia atau yang biasa kenal dengan FCBFI, Sabtu 24/11 telah mengadakan peresmian FCBFI Malang dan Surabaya. Peresmian ini digelar di Graha Pena Jawa Pos tepatnya di Radar Surabaya. Acara peresmian FCBFI Malang dan Surabaya ini dihadiri oleh ketua pusat yaitu Iwank.

Acara ini diadakan untuk meresmikan FCBFI Malang dan Surabaya agar pengemar dari Bavarian Malang dan Surabaya bisa berkumpul, serta jika ada pengemar dari daerah tersebut bisa langsung ikut bergabung dan menjadi member di daerah itu.

Perwakilan dari FCBFI Malang sendiri ada tiga orang yaitu, Pascia, Reza dan Adhita. Dari Jakarta ada tiga orang pula, yaitu Iwank selaku ketua Pusat Jakarta, Kukuh, Yugos dan sisanya berasal dari Surabaya.

Untuk proses pengukuhan FCBFI dari Malang diberikan kepada Pacia selaku penggagas dari Malang. Prosesnya adalah pemberian surat dan sertifikat serta pembacaan peresmian dan dikukuhanya FCBFI Malang.

Acara yang berlangsung pada pukul 18.00-19.30 ini berlangsung sangat hikmat, semua yang datang di acara peresmian ini sangatlah senang menyaksikan acara peresmian FCBFI Malang dan Surabaya.

Sejarah berdirinya FCBFI dari Malang sendiri adalah awalnya sesama anggota dari Malang saling bertegur sapa lewat jejaring sosial. Dan akhirnya saling mengenal satu sama lain. Semua anggota dari Malang sudah berkumpul kurang lebih dua tahun, yaitu sejak 2010. Kemudian bisa berjalan sampai sekarang dan dapat diresmikan. “Kumpulnya sich sudah dua tahun, kemudian inisiatif membuat Twitter dan rajin untuk ngetwit, sampai akhirnya bisa bertahan sampai sekarang dan diresmikan,” ujar Reza selaku ketua FCBFI Malang.

Ceria. Inilah suasana markas FCBI yang ada di Surabaya. (Comm/SRO)
FCBFI Malang mempunyai 10 anggota yang aktif, memang masih sangat sedikit, tetapi sudah banyak yang dilakukan FCBFI Malang untuk club sepak bola yang bersal dari Jerman ini. Yaitu selalu berkumpul dan bercerita tentang Club Bayer, mengadakan Foot Ball, Nongkrong dan pada setiap hari Kamis FCBFI Malang mengadakan diskusi yang bernama Bavarian Kicker yang membahas tentang profil pemain Bayer untuk musim ini. Bahkan Reza ingin membuat majalah Imaig yang mengupas Bayer yang dapat diakses oleh FCBFI seluruh Indonesia. “Saya ingin membuat majalah Imaig, yaitu majalah yang mengupas tentang seluruh hal tentang Bayer. Dan majalah ini berbentuk PDF, jadi bisa saya kirim-kirimkan,” ujar ketua FCBFI Malang yang bernama lengkap Reza Dennyza S.

Dan sejauh ini kegiatan FCBFI Malang sangtlah positif, meskipun pertemuanya tidak begitu sering dan domina pada hari Sabtu, Minggu, tetapi sudah banyak yang dilakukan oleh FCBFI Malang, seperti sudah di liput oleh koran, radio dan menyebar luaskan informasi club yang terkenal dengan Mia San Mia ini. Saat ini FCBFI Malang belum mempunyai bestcem, tetapi untuk sementara waktu bestcam berada di kediaman Andi, Watu Gong, Malang salah satu anggota FCBFI Malang.

Untuk kedepanya Reza berharap FCBFI Malang bisa berkembang dan mempunyai anggota yang banyak. “ Untuk kedepanya saya ingin FCBFI Malang bisa berkembang dan anggotanya semakin bertambah, biar bisa main Foot Ball !!!,” ujar ketua FCBFI Malang yang merangkap sebagai mahasiswa ini.

Minggu, 22 Desember 2013

Wariapun Peduli HIV AIDS, Bagaimana Dengan Anda ?

Jambore. Anggota Wamapara tengah melakukan Jambore Jatim-Bali
di Batu tahun 2012 kemarin. (Wamapara/Dok.Pribadi)
Malang-HIV AIDS adalah salah satu penyakit pembunuh di dunia, penyakit ini tidaklah  mempertimbangkan jenis kelamin, ras agama dan kedudukan. Semua orang pun dapat terserang penyakit ini. Penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini disebabkan oleh inveksi Virus HIV atau virus-virus lain. Penderita yang terserang penyakit ini sangatlah memerlukan dukungan untuk bisa melewati penyakit ini, salah satunya adalah  Waria Malang Raya Peduli AIDS (WAMARAPA).
WAMARAPA berdiri sejak tahun 2003. Organisasi social ini berdiri karena pada saat itu banyak sekali waria terserang AIDS. Dari situlah waria Semalang Raya berinisiatif untuk mendirikan organisasi kemanusiaan dan  ikut peduli serta membatu pemberantasan HIV AIDS. Dalam  hal ini Miche (43) nama samaran, merupakan narasumber yang tidak ingin disebut namanya menceritakan bahwa AIDS telah menelan  temanya. “Teman saya sakit dan terserang HIV AIDS, saat itu temen saya didiskriminasi karena ia terjangkit penyakit yang mematikan itu, akhirnya kami semua waria Semalang Raya mendirikan WAMARAPA, karena kami peduli korban dari HIV AID khususnya waria,” ujar Miche.
Organisasi social ini mempunyai tujuan yang mulia yaitu membantu waria dan pasangannya. WAMARAPA sudah mempunyai kurang lebih 100 anggota yang aktif, yang terdiri dari waria dan guy Semalang Raya. Saat ini WAMARAPA masih belum mempunyai bestmant sebagai tempat untuk berdiskusi, tetapi untuk sementara bestment WAMARAPA  berada di Salon Teguh Sawojajar.
WAMARAPA sudahlah diakui oleh Nasional, bahkan Internasional. Saat ini organisasi social ini bekerjasama dengan dinas kesehatan dan lembaga dari luar negeri. Bahkan WAMARAPA sudah mempunyai sertifikat notaris dan terbukti valit.
Kegiatan yang dilakukan oleh WAMARAPA sendiri sangatlah banyak, yaitu mengadakan seminar atau workshop tentang AIDS, mengikuti berbagai perlombaan dan yang paling utama adalah membantu dan memberikan semangat bagi penderita AIDS.
Festival. Anggota Wamapara ketika tengah mengikuti festival pertengahan tahun lalu. (Wamapara/Dok.Pribadi)

AIDS adalah  penyakit yang menyerang  kekebalan  tubuh yang diakibatkan dari hubungan sexs, pertukaran cairan dll, sebenarnya AIDS adalah  penyakit yang biasa. “ Sebenarnya menurut saya AIDS itu adalah penyakit yang biasa, cara penularanyapun biasa kelau kita sendiri mau menyadarinya,” ucap Miche yang hobby makan dan memasak ini.
AIDS sendiri akan  mengerogoti kekebalan tubuh pada penderita, penderita akan kurus jika tidaklah  mendapatkan  perawatan yang intensif. Dari banyaknya  anggota WAMARAPA, sudah banyak yang terkena HIV AIDS. Meskipun  mereka sudah terbukti positive menyidap penyakit ini. Tetapi mereka  masi bisa kuat, karena mereka  mendapatkan dorongan, dan semangat dari semua teman-teman waria yang bergabung di WAMARAPA. “Kita ngak selayaknya meninggalkan  mereka, yang harus dilakukan yaitu merangkul, mendekati, dan mendukung mereka, saya ndak peduli mereka positive terkena AIDS. Saya juga  tidak takut tertular. Mereka tidak pantas untuk dibenci dan dijauhi.” Ungkap Miche yang pernah kuliah di salah satu Universitas Unggulan di Surabaya.
Anggota WAMARAPA berasal dari berbagi kalangan. Ada yang sudah kerja dan mahasiswa di Malang pun sangtlah banyak. Biasanya WAMARAPA menagadakan seminar-seminar AIDS di kampus-kampus yang bekerja sama dengan DIKSOS dan Diknas Kesehatan.
Soal AIDS, Miche sudah sangat familiar dan terbiasa mendengar kata-kata itu. Ia sering membantu temanya yang mengidap penyakit mematikan ini. Bahkan ia pernah dikirim ke Thailand untuk membantu  penanganan penyakit ini. “ Saya pernah dikirim ke Thailand untuk membantu waria yang terkena AIDS. Disana penderita dikirim ke tempat yang terpencil agar dapa tenang dan diobati sampai sembuh. Ketika sudah sembuh  ia harus berganti untuk membantu merawat penderita lain. Sungguh sangat diperhatikan.” Ujar Miche.
Kedepanya penderita AIDS harus lebih diperhatikan dan didorong untuk bisa sembuh dari penyakit mematikan ini. Karena hanya dengan semangat dan doronganlah mereka bisa hidup. “Saya berharap Malang kosong dari HIV AIDS, 100 % Kondom.” Ungkap Miche. Harapan ini tumbuh tidak hanya kepada waria dan anggota dari WAMARAPA saja, tetapi masyarakat umum yang terjangkit penyakit ini haruslah lebih diperhatikan lagi. (SRO)

Rabu, 18 Desember 2013

MEC Is The Good Community

Diskusi.Anggota MEC UMM sedang berdiskusi dalam kegiatan rutin MEC mulai senin sampai Jumat. (Comm/SRO)


Malang-Pagi pagi sang burung bangun. Menyapa manusia menuju tujuan. Senyuman manisnya menandakan mimpi telah dimulai. This is my big dream. Semangat dan senyuman pagi tuk mencapai mimpi


Ketika pagi dimulai kebanyakan orang sibuk untuk bersiap beraktivitas pagi. Sama halnya dengan Morning English Community (MEC). Setiap pagi tepatnya mulai Senin sampai Jumat, komunitas pecinta bahasa Inggris ini berkumpul di Helipet Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Setiap pukul 06.00 sampai 06.45, MEC selalu memulai harinya untuk menyajikan dan mencerdaskan anggotanya untuk berbicara Bahasa Inggris.


MEC sendiri dibangun oleh dua orang sahabat yang mengimpikan kelak UMM mengunakan bahasa Inggris untuk beraktifitas sehari-hari. “Kami mengimpikan nantinya kampus putih ini akan berubah menjadi Universitas yang menggunakan bahasa Inggris untuk beraktivitas. Sekarang mengkin berbicara bahasa Inggris masih jarang dijampui di kampus ini, tetapi suatu saat nanti berbeda, orang akan binggung jika berbicara bahasa Indonesia di kampus ini tanpa mengurangi kecintaan pada Indonesia”, kata dua sahabat yang sedang belajar di Jurusan Akuntansi ini.


MEC sendiri berdiri pada hari Sabtu 24 November 2012. Dua sahabat ini mendirikan MEC karena ingin berbagi ilmu kepada sesama, karena banyak sekali mahasiswa yang ingin bisa berbahasa Inggris, tetapi belum ada yang memadahi, kalaupun ada, itupun pasti masih mementingkan even-even dan diskusipun ditinggalkan. Dua sahabat ini juga berfikir jika membuat MEC ini menunggu perfect dan mendapatkan TOEFL bagus. Maka berapa tahun lagi MEC ini berdiri ??? Sampai kapan lagi bisa berkembang lebih baik lagi jika tidak pernah diawali.


Saat ini anggota MEC masih sekitar 20 orang. Memang sangat sedikit, malahan saat berdiri pertama kalinya hanya dua orang sahabat itu, kemudian Senin bertambah, Selasa, Rabu, Kamis bertambah dan setiap hari bertambah. Dan sampai sekarang bisa mencapai 20 orang, itupun akan terus bertambah. Ingatlah ketika pepatah berkata, sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitu pula dengan MEC, yang awalnya hanyalah dua orang dan sampai akhirnya sekarang mencapai 20 orang. Serta pepatah berkata, lebih baik sedikit tetapi berkwalitas daripada banyak tetapi tidak berkwalitas.


Jikalau orang yang biasanya pada pukul 06.00 masih tidur ataupun masih sibuk dengan keperluan lain. Lain halnya dengan MEC. Pasti orang akan berfikir “kenapa harus pagi ?.” dan jawabanya adalah disaat pagi fikiran kita masih sangat fresh, segar dan kita akan mudah mencerna kata atau kalimat yang masuk, serta kita belum banyak berbicara, maka dengan itu kita akan mudah berbicara dalam berbahasa Inggris. Itulah sebabnya dua sahabat ini memilih pagi sebagai waktu yang tepat, disamping itu kita tidak perlu repot memikirkan tugas kuliah, rapat ataupun yang lainya, karena tugas atupun rapat biasa dilaksanakan setelah selesai perkuliahan.


Dua tokoh sahabat yang berjasa membangun MEC ini adalah Muh Izzudin Akhdita dan Edy Saputro. Dua mahasiswa UMM dari jurusan Akutansi yang berbeda semester ini membagi MEC menjadi dua bagian, yaitu General dan Special Program. General program berisi dengan English Debate, Improving Vocabularies, English Discussion, English Public Speaking and English Expert (Grammer and Writing). Tidak hanya skill dalam berbahasa Inggris saja yang dilakukan MEC, tetapi special program seperti Entrepreneur, Student Achievement, Field Trip and Competition. Jadi tidak hanya belajar bahsa Inggris di MEC ini, tetapi juga belajar dalam enterpreniur, mengikuti kompetisi dll. Masih banyak lagi kelebihan jika mengikuti MEC.


Untuk menjadi orang yang maju perlu adanya kerja keras dan perjuangan penuh. Untuk mengikuti MEC ini sangatlah muda, tinggal datang setiap hari Senin sampai dengan Jumat dan mulailah untuk mengasah kemampuanmu. Tidak begitu bisa, is no problem. Di MEC semua anggota sama, yang bisa akan membantu yang tak bisa, begitu sebaliknya. MEC sendiri free, meskipun free tetapi setiap anggota harus mempunyai komitment dan tanggung jawab untuk akif dalam MEC. Setiap ada kemauan untuk maju, maka Tuhanmu akan memberikan jalan terbaik untukmu.


Untuk mencapai kesuksesan, MEC mempunyai visi “become excellent community in improving English skill and self potential” dan misinya adalah “mengadakan acara yang progresif dan banyak event.” Dengan visi misi yang ada, diharapkan anggota dari MEC dapat menjalankan visi misi untuk mencapai tujuan.


The future belongs to those who believe in the beauty of their dream, believe dream and make it happen, dan kerja keras adalah kerja cepat. Kumpulan kata-kata indah itu dapat memotifasi anggotanya untuk dapat percaya diri dan berpikir positif. “I can, if I think I can.” Itulah moto yang digunakan oleh komunitas pecinta bahasa Ingris ini.


Dalam suatu jalan pastilah mempunyai harapan besar untuk mencapai big dream. Harapan masa depan ini sebagai tumpuan semangat untuk mengapai harapan itu. Untuk kedapanya MEC ini akan semakin maju dan dikenal. Semua target jangka pendek, menengah dan kedepan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. “Tentu saja semua target dapat terjawab. Setiap mimpi besar, perlu adanya kerja sama dan saling bantu antar sesama,” ujar Edy yang berasal dari kota Malang ini.


Mimpi besar tidak hanya sebagai mimpi, tetapi mimpi untuk dijadikan menjadi kenyataan. Seseorang akan hanya bermimpi jika dia hanya bersenang-senang gembira. Mimpimu yang besar hanya dapat dikabulakan dengan lima hal, usaha, berdoa, sabar, ikhlas dan percaya diri. Tanam lima hal dalam benak. Serahkan semuanya kepada Tuhan semesta alam. Dengan segala macam tantangan dan cobaan. Suatu saat nanti anda akan melihat jam tayangnya. “You can if you think you can. This is real” (SRO)

Minggu, 15 Desember 2013

Iphone Malang, Komunitas Pecinta iDevice

Bergaya. Anggota komunitas iPhone Malang tengah bergaya di Taman Ijen. (iPhone Malang/Dok.Pribadi)

Malang- Commers pecinta iPhone, jika ia maka bergabunglah di komunitas iPhone Malang. Disana tidak hanya iPhone saja yang digunakan, melainkan iDevice yaitu iPod, iPad, Mac, dan Instagram. Komunitas iPhone berdiri pada tanggal 12 Januari 2012 yang digagas oleh Robby Yuhelnas S. dan Caesar Aldhela. Komunitas yang berbasis teknologi ini mempunyai visi yaitu untuk menyatukan pengguna iDevice di kota Malang, dan memperkenalkan iPhone sampai tingkat Nasional. Sedangkan misi dari komunitas iPhone ini adalah membantu pengguna iPhone untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan pengguna iDevice pada iPhone.

Komunitas iPhone ini sering mengadakan gathering, gethering pertamanya diadakan pada tanggal 21 Januari 2012 dan hanya dihadiri oleh satu orang saja. Kemudian getering keduanya diadakan pada 15 April 2013 di taman baca Permata Jingga. Selain mengadakan gatering, komunitas teknologi ini juga mengadakan lomba game Tap Tap Revenge 4. Selain kegiatan gathering komunitas iPhone Malang ini juga mengadakan kegiatan seperti Photowalk. Photowalk pertama kalinya dilakukan pada 22 April 2012 di Car free day di jalan ijen yang dihadiri oleh 12 orang. Kemudian dibulan selanjutnya, Photowalk dilakukan pada 6 Mei 2012 sekaligus gathering di gunung Bromo. Dan pada 20 Mei 2012, juga mengadakan Photowalkdi Pantai Bale Kambang dengan delapan peserta.Getring dilakukan untuk mempererat kekompakan antar anggota iPhoneMalang. Komunitas iPhone mulai terseber di luar kota, buktinya komunitas ini diundang untuk menghadiri photowalk dari Soerabdja IG Society di daerah Kia-Kia Kembang Jepun pada 28 Mei 2012. Pada bulan Juni, tepatnya 10 Juni 2012, iPhone Malng mengadakan photowalk bersama Soerabadja IG Society yang diadakan di jalan Ijen, Splendid, dan Wisma Tumapel dan selain di malang dilakukan di air terjun Coban Rondo, Batu. Nah untuk Commers yang berminat untuk bergabung, silakan menfollow twitter komunita iPhone di @iphonemalang. (MN)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes